Pengertian Teks Eksplanasi, Ciri-ciri Teks Eksplanasi, Struktur Teks Eksplanasi


Pada kesempatan ini kita akan membahas Pengertian Teks Eksplanasi, Ciri-ciri Teks Eksplanasi, Struktur Teks Eksplanasi. Semoga dengan memahami Pengertian, Ciri-ciri, dan Struktur Teks Eksplanasi dapat membantu menyajikan informasi yang relevan dan mengaitkannya dengan teori, struktur, kaidah kebahasaan, dan konsep belajar agar peserta didik dapat menguasai konsep tersebut dengan baik dan benar.

 

Apa Pengertian Teks Eksplanasi ? Teks Eksplanasi adalah jenis teks yang menjelaskan hubungan antara logika dan peristiwa. Teks Eksplanasi biasanya berisi laporan hasil penelitian yang disampaikan kepada khalayak. Teks Eksplanasi tidak hanya digunakan untuk menjelaskan hasil penelitian. Teks Eksplanasi juga dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa sederhana yang terjadi di sekitar manusia. Agar dapat menulis teks eksplanasi, seseorang harus mengetahui seluk beluk teks eksplanasi lebih dalam.

 

Teks Eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam dan fenomena sosial. Teks Eksplanasi ditulis untuk menjawab pertanyaan bagaimana atau mengapa. Pertanyaan bagaimana membutuhkan jawaban berupa deskripsi, sedangkan pertanyaan mengapa membutuhkan jawaban berupa penjelasan proses sebab-akibat.

 

Pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks didasarkan pada teori teks yang dikemukakan oleh pakar linguistik fungsional sistemik (LFS). Halliday (2004,2005) mengembangkan teori LFS dan teori ini menjadi dasar pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks, yang selanjutnya dikenal sebagai mencakupi pendekatan pembelajaran bahasa berbasis genre (Martin 1992, 1997, 2010; Feez 1998). 2013 menggunakan pendekatan berbasis teks atau berbasis genre untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pendekatan berbasis teks ini sejalan dengan prinsip pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang menekankan pendekatan ilmiah (scientific approach).

 

Teks eksplanasi dibuat lebih mudah dikaitkan dengan relevansi dalam kehidupan sehari-hari. Kosasih (2014:88) menjelaskan bahwa model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang berdasar pada masalah-masalah yang dihadapi peserta didik terkait dengan KD yang sedang dipelajari. Masalah yang dimaksud bersifat nyata atau sesuatu yang menjadi pertanyaan-pertanyaan pelik bagi peserta didik. Artinya bahwa pembelajaran tersebut diawali dengan mendatangkan sebuah permasalahan kepada peserta didik.

 

Apa Ciri-ciri Teks Eksplanasi ? Kemendikbud (2017:138-139) menyatakan bahwa struktur teks eksplanasi diawali dengan identifikasi fenomena, penggambaran rangkaian kejadian, dan diakhiri dengan ulasan/penyimpulan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Kosasih dan Endah Kurniawan (2018:114-115) bahwa struktur teks eksplanasi mencakup pernyataan umum, deretan penjelasan (eksplanasi), dan interpretasi. Struktur teks eksplanasi dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Pernyataan umum, berupa penjelasan awal tentang latar belakang, keadaan umum, atas tema yang disampaikan.

2. Deretan penjelasan yang berupa rangkaian peristiwa/kejadian, baik itu disusun secara kronologis ataupun secara kausalitas.

3. Interpretasi, yakni berupa penafsiran, pemaknaan, atau penyimpulan atas rangkaian kejadian yang diceritakan sebelumnya.

 

Teks Eksplanasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Struktur terdiri atas pernyataan umum, proses, dan penutup.

2. Memuat informasi sesungguhnya/fakta.

3. Memuat informasi bersifat keilmuan

 

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses (Depdikbud, 2016). Ciri-ciri teks eksplanasi adalah, strukturnya terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi; Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual). Faktual tersebut memuat informasi yang bersifat ilmiah/keilmuan, contohnya sains. Sifatnya informatif dan tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas. Memiliki / menggunakan sequence markers. Seperti pertama, kedua, ketiga, dan sebagainya. Bisa juga menggunakan: pertama, berikutnya, terakhir.

 

Knapp & Watkins (2005: 126) menyatakan bahwa eksplanasi umumnya memerlukan kata sambung yang bergabung dengan kata kerja sehingga secara logis menunjukkan urutan yang sementara ketika, maka, pertama, setelah ini, sebab-akibat (kata sambung yang menyatakan hubungan sebab akibat), misalnya, karena, begitu. Hal senada juga diungkapkan oleh Priyatni (2014: 111) yaitu bahwa eksplanasi umumnya memuat istilah dan struktur kalimatnya menggunakan kata sambung yang menunjukkan hubungan sebab-akibat

 

Bagaimana Struktur Teks Eksplanasi ? Secara garis besar, struktur teks eksplanasi sama dengan struktur teks lainnya. Teks Eksplanasi juga terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Namun, struktur teks eksplanasi memiliki kriteria khusus.

Bagian pendahuluan berisi pernyataan umum. Bagian isi berupa penjelasan proses deretan penjelasan. Sementara itu, bagian penutup dapat berisi simpulan pada teks fenomena sosial, pernyataan penutup pada teks fenomena alam, atau interpretasi.

 

Dalam Kemendikbud (2013:116), struktur teks eksplanasi meliputi:

1. Pernyataan Umum

Bagian ini merupakan bagian paling awal dalam teks eksplanasi. Pernyataan umum berisi gambaran umum suatu aspek atau peristiwa. Dalam bagian ini, pembaca dapat mengetahui gambaran isi teks, misalnya teks tersebut menjelaskan proses terjadinya tunas kelapa.

2. Penjelasan Proses (eksplanasi )

Di bagian ini proses hubungan sebab akibat aspek atau peristiwa dijelaskan. Penjelasan tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. Tidak semua teks eksplanasi menjelaskan proses sekaligus hubungan sebab-akibat. Sebagian teks eksplanasi hanya menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa. Teks Eksplanasi jenis ini kadang-kadang tidak disertai penjelasan hubungan sebab-akibat.

3. Penutup (Interpretasi)

Gagasan berupa tanggapan kesan dan pendapat tentang pandangan teoretis terhadap sesuatu. Bagian paling akhir ini muncul dalam teks eksplanasi setelah pertanyaan bagaimana atau mengapa terjawab. Namun, tidak semua teks eksplanasi menggunakan bagian penutup. Teks Eksplanasi yang menjelaskan proses terjadinya suatu aspek atau peristiwa kadang-kadang tidak menggunakan penutup.

 

Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun teks eksplanasi adalah kaidah Bahasa yang baik dan benar

a. Ejaan dan Tanda Baca

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungan dalam suatu bahasa), secara teknis yakni dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca (Arifin dan Tasai 2004: 170). Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan.

b. Diksi

Salah satu unsur pembangun paragraf adalah diksi. Diksi terkait dengan pemilihan kata dalam kalimat yang membentuk paragraf. Menurut Keraf (2009), pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata kata yang tepat atau menggunakan ungkapan ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Diksi yang digunakan dalam tulisan eksplanasi adalah yang memenuhi syarat baku, lazim, hemat, dan cermat.

 

Bagaiamana Struktur Kebahasaan Teks Eksplanasi ? Kaidah kebahasaan teks eksplanasi pada prinsipnya sama dengan teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual (nonsastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif. Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis.  Konjungsi kausalitas antara lain sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga, dan lain sebagainya. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya. Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.

 

Paparan di atas diperkuat dengan pendapat Restuti (2013); Mashun (2013) yang menyimpulkan bahwa kaidah kebahasaan dari teks eksplanasi mencakup: (a) fokus pada hal umum (generic) dan bukan partisipan manusia (nonhuman participants). Contoh: bencana gempa bumi, banjir, hujan, dan udara; (b) menggunakan istilah alamiah; (c) lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif); (d) menggunakan kata penghubung waktu dan kausal. Contoh: jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian; (e) menggunakan kalimat pasif; dan (f) eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar adanya.

 

Demikian uraian tentang Pengertian Teks Eksplanasi, Ciri-ciri Teks Eksplanasi, Struktur Teks Eksplanasi. Semoga ada manfaatnya.



= Baca Juga =



Post a Comment

Previous Post Next Post