Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah
skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala
Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi
nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang
sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian
besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan
kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa
Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada
batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar
adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret
2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai.
Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Kebanyakan gempa Bumi
disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan
oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Gempa Bumi biasanya terjadi
di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah
biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa
Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada
kedalaman lebih dari 600 km.
Namun, Gempa Bumi yang dalam
bahasa Jawa dikenal dengan istilah Lindu bukan sekadar fenomena alam biasa bagi
masyarakat Jawa. Fenomena alam yang biasa disebut lindu oleh masyarakat
Jawa juga merupakan pertanda bagi tempat terjadinya. Jika dalam pengetahuan
modern gempa merupakan tanda pergerakan tektonik maupun vulkanik, bagi
masyarakat Jawa, gempa juga merupakan pertanda bagi peristiwa yang akan datang.
Berikut ini merupakan arti dan pertanda gempa bumi atau Lindu
dalam kepercayaan masyarakat Jawa.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Muharram (bulan pertama penanggalan Jawa), pertanda banyak
orang (hidup) prihatin, jika lindu (gempa) terjadi pada malam hari, pertanda
bahan pangan mahal dan banyak kesulitan.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Shofar siang hari, pertanda banyak orang dalam suatu negara
yang berpindah (migrasi) dan banyak wabah penyakit, jika terjadinya lindu
(gempa) malam hari, pertanda banyak orang yang selamat dalam setahun tersebut.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Rabiul Awwal siang hari, pertanda banyak orang mendapat
pangkat (derajat) dan banyak pakering. Jika lindu terjadi pada malam hari
pertanda banyak hujan dan angin, serta ombak yang besar.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Rabiul Akhir siang hari, pertanda banyak orang meninggal,
Kerbau dan Sapi (hewan ternak dan harta benda) juga mati. Jika malam hari,
pertanda baik dan banyak hujan, serta murahnya sandang dan pangan, tanaman juga
tulus.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Jumadil Awwal siang pertanda banyak musuh, jika pada pada
malam hari pertanda rahayu (makmur).
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Jumadil Akhir pertanda musim kemarau pajang dan banyak
kerbau dan sapi (hewan terna) kurus dalam setahun tersebut, jika terjadi pada
malam hari pertanda banyak penyakit dan kesusahan.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Rajab siang, pertanda banyak penyakit dalam tahun tersebut,
jika terjadi pada malam hari pertanda akan ada perang besar dalam wilayah
tersebut.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Sya’ban siang pertanda banyak orang meninggal dan mahalnya
segala sesuatu.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Ramadan siang, pertanda banyak perkara yang berujung pada
pertengkaran, jika ada lindu (gempa) pada bulan Ramadan malam hari pertanda
banyak orang berpindah.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Syawwal siang pertanda banyak penyakit dan kerusakan, jika
terjadi malam hari pertanda akan terjadi perang besar dan banyak orang yang
ingkar janji.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Selo siang hari, pertanda banyak orang desa saling
berebut, jika terjadi malam hari pertanda banyak orang yang berpindah.
Jika ada gempa bumi atau
Lindu pada bulan Besar siang hari, pertanda banyak orang yang berduka dan
kesulitan pada tahun tersebut serta banyak orang yang saling berseteru. Jika
terjadi pada malam hari, pertanda banyak desa rusak, banyak hujan, beras dan
padi (pangan) murah, dan banyak orang berbuat kebaikan.
Demikian arti dan pertanda
gempa bumi dalam kepercayaan jawa.
Tags:
Guru